Saturday 20 January 2024

Shougatsu (Tahun Baru) dan Nenmatsu (Akhir Tahun)

 1. Kata-kata bahasa Jepang hari ini

Kosakata Dasar Bahasa Jepang yang Berhubungan dengan Shougatsu (Tahun Baru) dan Nenmatsu (Akhir Tahun) shougatsu Tahun Baru (正月) nenmatsu:** Akhir tahun (年末) gantan:** Malam Tahun Baru (元旦) jyunishi:** Zodiak hewan (十二支) otoshidama:** Uang Tahun Baru (お年玉) osechi-ryori:** Makanan tradisional Tahun Baru (お節料理) hatsumode:** Kunjungan kuil pertama di tahun baru (初詣) nengajo:** Kartu ucapan Tahun Baru (年賀状) kakizome:** Kaligrafi pertama tahun ini (書き初め) jishibori:** Pembersihan akhir tahun (煤払い) mochitsuki:** Menumbuk mochi (餅つき) kagami mochi:** Kue beras untuk dekorasi (鏡餅) kado matsu:** Dekorasi pinus di pintu masuk (門松) shimekazari:** Dekorasi Shinto dengan tali jerami (しめ飾り) bonenkai:** Pesta akhir tahun dengan rekan kerja (忘年会) hatsuhinode:** Menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru (初日の出) ozoni:** Sup dengan mochi dan sayuran (お雑煮) soba:** Mie soba yang dimakan pada Malam Tahun Baru (年越しそば) sake:** Arak beras Jepang (日本酒) amazake:** Minuman fermentasi beras yang manis (甘酒) akeooshi:** Ucapan selamat Tahun Baru (明けましておめでとうございます) ganbare:** Semoga berhasil (頑張れ) kotoshigome:** Selamat Tahun Baru (今年が良い年でありますように) jyunji o mirite:** Semoga beruntung di tahun yang akan datang (今年一年、幸運でありますように) etto:** Kalender zodiak (干支) jinkutsu:** Pemurnian rumah dan kuil (神棚) otoshidama:** Uang saku yang diberikan kepada anak-anak (お年玉) 2. Topik hari ini Joya no Kane (除夜の鐘) adalah tradisi umat Buddha Jepang yang membunyikan lonceng pada tengah malam di malam tahun baru. Ini adalah cara untuk menyambut tahun baru dan merefleksikan tahun yang lalu. Lonceng dibunyikan sebanyak 108 kali, yang dipercaya mewakili 108 keinginan atau khayalan duniawi yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap dentingan lonceng dikatakan dapat menghilangkan salah satu dari keinginan tersebut, membantu memurnikan hati dan pikiran. Joya no Kane adalah tradisi yang populer di Jepang, dan banyak orang yang datang ke kuil atau tempat suci untuk membunyikan loncengnya sendiri. Ini adalah waktu untuk merenung, berdoa, dan berharap untuk tahun yang baru. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang sejarah dan makna Joya no Kane: Sejarah Tradisi Joya no Kane diperkirakan berasal dari Cina selama Dinasti Song. Tradisi ini dibawa ke Jepang oleh para biksu Buddha Zen pada zaman Kamakura (1185-1333). Di Cina, Joya no Kane awalnya dibunyikan untuk mengusir roh jahat. Di Jepang, itu kemudian dilihat sebagai cara untuk memurnikan pikiran dan tubuh dan untuk menyambut tahun baru. Makna Angka 108 memiliki arti penting dalam agama Buddha. Angka ini diyakini mewakili 108 keinginan atau delusi duniawi yang dikatakan dimiliki manusia sejak lahir. Keinginan ini termasuk keserakahan, kemarahan, ketidaktahuan, dan kemelekatan. Setiap dentingan lonceng dikatakan dapat menghilangkan salah satu dari keinginan ini, membantu memurnikan hati dan pikiran. Hal ini dipercaya dapat membawa kepada kehidupan yang lebih damai dan bahagia. Praktik modern Joya no Kane masih menjadi tradisi yang populer di Jepang saat ini. Banyak orang datang ke kuil atau tempat suci untuk membunyikan loncengnya sendiri. Ini adalah waktu untuk refleksi, doa, dan harapan untuk tahun yang baru. Beberapa kuil dan candi menawarkan layanan khusus untuk Joya no Kane. Layanan ini sering kali mencakup doa, nyanyian, dan meditasi. Joya no Kane adalah tradisi yang indah dan penuh makna yang dirayakan oleh orang-orang dari semua agama. Ini adalah waktu untuk merefleksikan tahun lalu dan menyambut tahun baru dengan hati yang bersih. 3- Berita hari ini Lonceng di kuil Chion-in Kyoto siap membunyikan tanda pergantian tahun https://www.asahi.com/ajw/articles/15098035 Para biksu berlatih untuk ritual membunyikan lonceng Malam Tahun Baru di kuil Chion-in di Kyoto pada tanggal 27 Desember Analisis data pengguna penyedia aplikasi di Jepang mengungkapkan tujuan teratas yang gagal setelah 3 hari https://mainichi.jp/english/articles/20231228/p2a/00m/0li/053000c Tujuan yang ternyata paling tidak berhasil adalah "berhenti merokok," dengan 71,3% orang tidak dapat melanjutkannya setelah tiga hari. Berikutnya adalah "pergi ke gym" sebesar 65,9%, "diet atau puasa" sebesar 63,0%, "lari" sebesar 61,3%, dan "berhenti minum alkohol" sebesar 59,5%. Bahasa Jepang Dasar-1 https://youtu.be/GoD7Hov1ubY?si=WVB9OZpf_nbXEQKL Bahasa Jepang Dasar-2 https://youtu.be/IKHxwSktbuA?si=XODWDSAlec_9KOvO Facebook https://www.facebook.com/groups/1479683192767399 Kelas Nihongo https://www.youtube.com/channel/UCHjfs_9aRSSZiWcMB3rbC4g Kelas Nippon Kempo (Karate) https://www.youtube.com/@malaysianipponkempo https://www.facebook.com/groups/172316952417482 Kosmetik Jepang https://www.facebook.com/groups/3865037687058443?locale=ja_JP

No comments:

Post a Comment

The difference between Japanese and Other Languages

-The difference between Japanese and Other Languages The Japanese language, while beautiful and unique, presents a significant challenge for...